Photobucket - Video and Image Hosting
Sunday, January 07, 2007

Salah kalkulasi saya (lagi)

Informasi itu sampai ke telinga saya. Lelaki itu katanya mengumumkan prediksinya di sebuah forum resmi di kantor. Huebats !!! Tidak menyebut nama saya langsung, memang. Tapi dugaan kuat mengarah ke saya. Piuh...lagi-lagi dia salah kalkulasi.
Kalau orang menilai kalkulasi saya terukur, itu sama saja sok tahu. Tokh saya saja tidak pernah bisa mengukur apa yang akan saya lakukan di detik berikutnya. Ada beberapa hal yang bisa saya duga menjadi tolak ukur atau dasar pemikirannya tentang prediksi itu. Pertama, dia membaca gelagat saya, kedua dia baca blog saya.
Masalah gelagat, siapapun saya rasa bisa melihat ketaknyamanan pada diri saya akhir-akhir ini. Apalagi dia, yang pernah bekerja satu tahun bersama saya. Tapi sekali lagi, itu bukanlah skil yang bisa dibanggakan saya kira. Kemampuan membaca gelagat itu lebih karena saya memang tidak pernah berusaha menyembunyikan apapun. Jujur dalam tindakan dan perasaan. Jadi kalau dia bisa membaca, ya wajar sajalah, tokh saya sangat transparan tentang itu.
Kedua blog saya. Resolusi keempat di tahun baru yang saya tulis dalam blog agaknya menutup kesimpulannya bahwa saya berniat resign.
Piuuhhh....Salah seorang teman saya tertawa nyaring. "Apa iya blog bisa dijadikan bukti kuat ?"
Saya hanya tersenyum. Saya pun berpendapat sama, bodohlah jika menjadikan blog 100% dasar pemikiran. Karena blog kenyataannya justru sering dijadikan alat politisasi untuk menggiring pendapat publik. Naah lho...harusnya sampean lebih kritis dong! Kesalahan fatal dalam membaca blog saya yang dilakukannya adalah mengartikannya secara harfiah dan terlalu cepat mengambil kesimpulan.
Katakanlah dia 40% benar membaca gelagat saya. Tapi yang pasti dia salah mengkalkulasi saya. Dia pikir saya bisa dibikin 'panas' lalu menyerah? Jelas salah, karena dia mengkalkulasi saya melalui kacamatanya. Saya tidak bekerja untuk uang semata, saya bekerja untuk sebuah ekspresi dan apresiasi. Saya bukan dia yang bekerja untuk pujian dan uang lantas mengekor dan menjilat kesana kemari. Saya cukup bisa (meski harus belajar lebih banyak lagi) membaca situasi untuk melihat peluang lantas bertindak. Siapa bilang saya dipindahkan, itu adalah pilihan saya.
Kalau setelah pengumuman sabtu kemarin dia bersorak (lagi) karena ia pikir saya tersedu. Maka, ini adalah kesalahan kalkulasi lainnya. Sms itu sampai pada saya sabtu siang: " Dew, selamat bergabung di TRANS 7, baru ada pengumumannya". Saya tersenyum lantas tersungkur bersujud pada Tuhan. Terima kasih, telah mengembalikan senyum saya lagi.
Piuhh....maaf, kalkulasi anda keliru (lagi).


Dewi Layla at 10:40 PM



Photobucket - Video and Image Hosting favorit :
alternatif
sejarah
surprises
jalan-jalan
+buyung
+citra
+desan
+dhank Ari
+Nita
+ochan
picis